Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog

TELATAHNESIA – Satu-satunya mamalia yang masih hidup di zaman sekarang dan tidak bisa melompat adalah Gajah. Itu ada kaitannya dengan berat dan ukurannya besar. Gajah sendiri termasuk mamalia besar, hidup di darat satu-satunya yang masih hidup dan belum punah, karena sebelumnya gajah masih kalah besar dengan Dinosaurus atau Mamooth (gajah purba). Masuk dalam famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Gajah sendiri masuk jenis hewan vertebrata.

Di alam bebas, gajah bisa berumur hingga 70 tahun. Berat badan Gajah Afrika khususnya bisa mencapai 7.000 kilogram atau setara 7 kuintal. Tahun 2019 ini populasi gajah di Indonesia cenderung menurun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan jumlah gajah di Indonesia saat ini tinggal berkisar 2.000 ekor saja. Penurunan populasi gajah di tanah air semakin meradang seiring perburuan yang semakin gencar, apalagi dilansir suara.com di Kabupaten Pati telah ditemukan perdagangan ilegal gading gajah di situs online.

Kita tinggalkan dulu sementara soal kepunahan gajah, barangkali nanti akan dibahas di artikel berikutnya. Karena ada hal menarik dan unik dari spesies mamalia satu ini. Penelitian dari London, Inggris menyimpulkan bahwa ternyata gajah tidak bisa melompat. Kenapa demikian? 

Ada beberapa faktor penyebab gajah tidak bisa melompat seperti halnya mamalia lain seperti kucing, harimau, kerbau, kambing, hingga ikan paus. Pertama, Profesor Biomekanik asal Royal Veterinary College di London, John Hutchinson menduga kemungkinan faktor penyebab gajah tidak dapat melompat adalah besarnya bobot hewan tersebut. Penemuan ini jika dikorelasikan dengan zaman purbakala, tentu cukup relevan. Kita tahu pada zaman purbakala muncul berbagai jenis dinosaurus yang terbukti dari fosil-fosil penemuan para peneliti dunia. 

Dua jenis dinosaurus dengan ukuran jumbo pernah hidup, yaitu jenis Brontosaurus dan Brachiosaurus. Jika mengambil penemuan dari John Hutchinson tersebut yang mengaitkan antara berat badan hewan dengan kemampuan melompat, keduanya pun diperkirakan juga tidak bisa melompat. Adapun faktor lain yang menurut Hutchinson mengapa gajah tak dapat melompat. 

Hutchinson menyatakan gajah memiliki otot yang relatif lemah dan pergelangan kaki yang tidak fleksibel. Dilansir Live Science, John Hutchinson mengatakan hewan yang melompat membutuhkan pergelangan kaki fleksibel, tandon Achilles, dan otot betis yang benar-benar kuat. Sedangkan kaki bagian bawah gajah benar-benar lemah dan pergelangan kakinya tidak fleksibel. Itulah yang menjadi dasar kesimpulan Hutchinson yang digunakannya sebagai alasan gajah tidak dapat melompat.

Perlu diketahui pula, mamalia satu ini hanya mampu berlari dengan kecepatan rata-rata tidak lebih dari 15 meter per jam, atau maksimal hingga 2 kilometer per jam. Menurut Hutchinson, ketika gajah mencoba untuk melompat,disamping karena pergelangan kaki yang tidak lentur pun bisa mengakibatkan kelumpuhan pada hewan tersebut saat terjatuh.itulah mengapa gajah tak bisa melompat dan tak perlu melompat. 

Melihat riset dari John Hutchinson tersebut, bisa ditarik kesimpulan baru, andaikata mengaitkan antara berat badan dengan kemampuan melompat hewan, maka gajah bukan satu-satunya mamalia yang tidak dapat melompat. Ada Kuda Nil yang karena berat badannya pula, Kuda Nil tidak mampu melompat. Karena kehidupan mamalia ini biasanya di kubangan air, tentu tidak bisa melompat tidak akan menghambat Kuda Nil dalam melakukan aktivitas apapun, termasuk mencari makan, karena makanannya kerap tersedia di dalam air.

Kendati gajah tidak bisa melompat, tetapi gajah adalah salah satu satwa yang memang unik. Keunikannya identik terletak pada belalai, dan telinganya lebar, serta gadingnya yang sering disalahgunakan dan dijual. Gajah di Indonesia masuk ke dalam satwa yang dilindungi karena populasinya tiap hari semakin sedikit. Namun seyogyanya, tidak hanya melindungi gajah, tapi juga habitat asli mamalia satu ini pun perlu dilestarikan. Karena gajah mustahil bisa hidup di luar habitat aslinya.

Fakta Unik Gajah: Mamalia yang Tidak Bisa Melompat?


TELATAHNESIA – Satu-satunya mamalia yang masih hidup di zaman sekarang dan tidak bisa melompat adalah Gajah. Itu ada kaitannya dengan berat dan ukurannya besar. Gajah sendiri termasuk mamalia besar, hidup di darat satu-satunya yang masih hidup dan belum punah, karena sebelumnya gajah masih kalah besar dengan Dinosaurus atau Mamooth (gajah purba). Masuk dalam famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Gajah sendiri masuk jenis hewan vertebrata.

Di alam bebas, gajah bisa berumur hingga 70 tahun. Berat badan Gajah Afrika khususnya bisa mencapai 7.000 kilogram atau setara 7 kuintal. Tahun 2019 ini populasi gajah di Indonesia cenderung menurun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan jumlah gajah di Indonesia saat ini tinggal berkisar 2.000 ekor saja. Penurunan populasi gajah di tanah air semakin meradang seiring perburuan yang semakin gencar, apalagi dilansir suara.com di Kabupaten Pati telah ditemukan perdagangan ilegal gading gajah di situs online.

Kita tinggalkan dulu sementara soal kepunahan gajah, barangkali nanti akan dibahas di artikel berikutnya. Karena ada hal menarik dan unik dari spesies mamalia satu ini. Penelitian dari London, Inggris menyimpulkan bahwa ternyata gajah tidak bisa melompat. Kenapa demikian? 

Ada beberapa faktor penyebab gajah tidak bisa melompat seperti halnya mamalia lain seperti kucing, harimau, kerbau, kambing, hingga ikan paus. Pertama, Profesor Biomekanik asal Royal Veterinary College di London, John Hutchinson menduga kemungkinan faktor penyebab gajah tidak dapat melompat adalah besarnya bobot hewan tersebut. Penemuan ini jika dikorelasikan dengan zaman purbakala, tentu cukup relevan. Kita tahu pada zaman purbakala muncul berbagai jenis dinosaurus yang terbukti dari fosil-fosil penemuan para peneliti dunia. 

Dua jenis dinosaurus dengan ukuran jumbo pernah hidup, yaitu jenis Brontosaurus dan Brachiosaurus. Jika mengambil penemuan dari John Hutchinson tersebut yang mengaitkan antara berat badan hewan dengan kemampuan melompat, keduanya pun diperkirakan juga tidak bisa melompat. Adapun faktor lain yang menurut Hutchinson mengapa gajah tak dapat melompat. 

Hutchinson menyatakan gajah memiliki otot yang relatif lemah dan pergelangan kaki yang tidak fleksibel. Dilansir Live Science, John Hutchinson mengatakan hewan yang melompat membutuhkan pergelangan kaki fleksibel, tandon Achilles, dan otot betis yang benar-benar kuat. Sedangkan kaki bagian bawah gajah benar-benar lemah dan pergelangan kakinya tidak fleksibel. Itulah yang menjadi dasar kesimpulan Hutchinson yang digunakannya sebagai alasan gajah tidak dapat melompat.

Perlu diketahui pula, mamalia satu ini hanya mampu berlari dengan kecepatan rata-rata tidak lebih dari 15 meter per jam, atau maksimal hingga 2 kilometer per jam. Menurut Hutchinson, ketika gajah mencoba untuk melompat,disamping karena pergelangan kaki yang tidak lentur pun bisa mengakibatkan kelumpuhan pada hewan tersebut saat terjatuh.itulah mengapa gajah tak bisa melompat dan tak perlu melompat. 

Melihat riset dari John Hutchinson tersebut, bisa ditarik kesimpulan baru, andaikata mengaitkan antara berat badan dengan kemampuan melompat hewan, maka gajah bukan satu-satunya mamalia yang tidak dapat melompat. Ada Kuda Nil yang karena berat badannya pula, Kuda Nil tidak mampu melompat. Karena kehidupan mamalia ini biasanya di kubangan air, tentu tidak bisa melompat tidak akan menghambat Kuda Nil dalam melakukan aktivitas apapun, termasuk mencari makan, karena makanannya kerap tersedia di dalam air.

Kendati gajah tidak bisa melompat, tetapi gajah adalah salah satu satwa yang memang unik. Keunikannya identik terletak pada belalai, dan telinganya lebar, serta gadingnya yang sering disalahgunakan dan dijual. Gajah di Indonesia masuk ke dalam satwa yang dilindungi karena populasinya tiap hari semakin sedikit. Namun seyogyanya, tidak hanya melindungi gajah, tapi juga habitat asli mamalia satu ini pun perlu dilestarikan. Karena gajah mustahil bisa hidup di luar habitat aslinya.

Tidak ada komentar