Halaman

    Social Items

Visit Namina Blog

INGGRIS, TELATAHNESIA - Pasukan Three Lions berhasil mengemas hasil positif setelah sukses menundukkan Kosovo lewat skor 5-3 pada lanjutan Kualifikasi Euro 2020, Rabu (11/9) dini hari. Permainan Inggris nyatanya tak sebagus performanya saat itu. Bahkan anak asuh Gareth Southgate harus menelan pil pahit terlebih dahulu saat Jordan Pickford tidak berdaya membendung sontekan  pemain Valon Berisha. Kosovo unggul lebih dulu atas Inggris di Stadion St. Mary.

Beruntuk skuad asuhan Southgate bisa merespon cepat gol tersebut. Tak selang waktu lama, tepat pada menit ke-8, Raheem Sterling berhasil menyamakan kedudukan. Pada menit ke-19 striker The Lily White, Harry Kane menggandakan gol bagi Inggris. Anak asuh Southgate semakin memperlebar jarak setelah pemain Kosovo, Margim Vojvoda melakukan gol bunuh diri pada menit ke-38. Sebelum jeda babak pertama Jadon Sancho memborong dua gol buat Inggris. Hingga akhir babak pertama, Inggris unggul sementara 5-1 atas Kosovo.

Di 45 menit kedua, Inggris mulai mengendurkan tempo permainan. Menurunnya intensitas serangan The Three Lions, membuat Kosovo malah mampu mencuri dua gol balasan. Papan skor pun berubah menjadi 5-3. Tak disangka, Inggris sukses mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang. Sekaligus membuka peluang untuk lolos ke Euro 2020 mendatang. 

Kendati demikian, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate dilansir The Guardian, mengakui bahwa dirinya sedikit heran atas kemenangan Sterling CS. Pasalnya, meski pertandingan lawan Kosovo menambah rekor positif mereka di babak kualifikasi, permainan Inggris masih cenderung buruk. Menurut Southgate, permainan buruk timnas Inggris terlihat sejak awal babak kedua. Ketika Michael Keane memberi peluang Kosovo agar bisa unggul dan nyatanya justru saat pertandingan babak kedua baru memasuki 34 detik. Keane melakukan kesalahan umpan dan membuat tim tamu menjebol gawang Pickford dengan dua gol. 

Kegagalan Harry Kane dalam mengeksekusi penalti juga disebut Southgate semakin menunjukkan buruknya performa timnas Inggris. Raheem Sterling dan permainan apik dari debut internasional Jadon Sancho yang menjadi pembeda dan sedikit pencerah ruh permainan Inggris. "Kesalahan konyol, keputusan buruk, pertahanan kurang. Kami buat game ini tidak nyaman buat kami sendiri," terang Gareth Southgate seperti dikutip The Guardian

Permainan timnas Inggris juga mendapat kritikan dari mantan pemain Manchester United dan timnas Irlandia, Roy Keane. Dikutip Daily Mail, Roy Keane menilai permainan defensif dari timnas Inggris ceroboh sehingga membuat para pemain sedikit 'bosan'. Roy Keane pun menganggap permainan tim asuhan Gareth Southgate masih mempunyai terlalu banyak kebiasaan buruk. 

"Inggri masih bermain dengan kebiasaan buruk, kadang pemain merasa bosan saat pertandingan hendak usai. Di situ muncul kecerobohan. Jika anda ada di tempat latihan mereka , anda akan berpikir bahwa pemain tidak menganggap serius, itu ceroboh," pungkas Roy Keane dikutip Daily Mail.(tn-43)

Southgate Heran Pada Kemenangan Timnya Atas Kosovo


TELATAHNESIA – Satu-satunya mamalia yang masih hidup di zaman sekarang dan tidak bisa melompat adalah Gajah. Itu ada kaitannya dengan berat dan ukurannya besar. Gajah sendiri termasuk mamalia besar, hidup di darat satu-satunya yang masih hidup dan belum punah, karena sebelumnya gajah masih kalah besar dengan Dinosaurus atau Mamooth (gajah purba). Masuk dalam famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Gajah sendiri masuk jenis hewan vertebrata.

Di alam bebas, gajah bisa berumur hingga 70 tahun. Berat badan Gajah Afrika khususnya bisa mencapai 7.000 kilogram atau setara 7 kuintal. Tahun 2019 ini populasi gajah di Indonesia cenderung menurun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan jumlah gajah di Indonesia saat ini tinggal berkisar 2.000 ekor saja. Penurunan populasi gajah di tanah air semakin meradang seiring perburuan yang semakin gencar, apalagi dilansir suara.com di Kabupaten Pati telah ditemukan perdagangan ilegal gading gajah di situs online.

Kita tinggalkan dulu sementara soal kepunahan gajah, barangkali nanti akan dibahas di artikel berikutnya. Karena ada hal menarik dan unik dari spesies mamalia satu ini. Penelitian dari London, Inggris menyimpulkan bahwa ternyata gajah tidak bisa melompat. Kenapa demikian? 

Ada beberapa faktor penyebab gajah tidak bisa melompat seperti halnya mamalia lain seperti kucing, harimau, kerbau, kambing, hingga ikan paus. Pertama, Profesor Biomekanik asal Royal Veterinary College di London, John Hutchinson menduga kemungkinan faktor penyebab gajah tidak dapat melompat adalah besarnya bobot hewan tersebut. Penemuan ini jika dikorelasikan dengan zaman purbakala, tentu cukup relevan. Kita tahu pada zaman purbakala muncul berbagai jenis dinosaurus yang terbukti dari fosil-fosil penemuan para peneliti dunia. 

Dua jenis dinosaurus dengan ukuran jumbo pernah hidup, yaitu jenis Brontosaurus dan Brachiosaurus. Jika mengambil penemuan dari John Hutchinson tersebut yang mengaitkan antara berat badan hewan dengan kemampuan melompat, keduanya pun diperkirakan juga tidak bisa melompat. Adapun faktor lain yang menurut Hutchinson mengapa gajah tak dapat melompat. 

Hutchinson menyatakan gajah memiliki otot yang relatif lemah dan pergelangan kaki yang tidak fleksibel. Dilansir Live Science, John Hutchinson mengatakan hewan yang melompat membutuhkan pergelangan kaki fleksibel, tandon Achilles, dan otot betis yang benar-benar kuat. Sedangkan kaki bagian bawah gajah benar-benar lemah dan pergelangan kakinya tidak fleksibel. Itulah yang menjadi dasar kesimpulan Hutchinson yang digunakannya sebagai alasan gajah tidak dapat melompat.

Perlu diketahui pula, mamalia satu ini hanya mampu berlari dengan kecepatan rata-rata tidak lebih dari 15 meter per jam, atau maksimal hingga 2 kilometer per jam. Menurut Hutchinson, ketika gajah mencoba untuk melompat,disamping karena pergelangan kaki yang tidak lentur pun bisa mengakibatkan kelumpuhan pada hewan tersebut saat terjatuh.itulah mengapa gajah tak bisa melompat dan tak perlu melompat. 

Melihat riset dari John Hutchinson tersebut, bisa ditarik kesimpulan baru, andaikata mengaitkan antara berat badan dengan kemampuan melompat hewan, maka gajah bukan satu-satunya mamalia yang tidak dapat melompat. Ada Kuda Nil yang karena berat badannya pula, Kuda Nil tidak mampu melompat. Karena kehidupan mamalia ini biasanya di kubangan air, tentu tidak bisa melompat tidak akan menghambat Kuda Nil dalam melakukan aktivitas apapun, termasuk mencari makan, karena makanannya kerap tersedia di dalam air.

Kendati gajah tidak bisa melompat, tetapi gajah adalah salah satu satwa yang memang unik. Keunikannya identik terletak pada belalai, dan telinganya lebar, serta gadingnya yang sering disalahgunakan dan dijual. Gajah di Indonesia masuk ke dalam satwa yang dilindungi karena populasinya tiap hari semakin sedikit. Namun seyogyanya, tidak hanya melindungi gajah, tapi juga habitat asli mamalia satu ini pun perlu dilestarikan. Karena gajah mustahil bisa hidup di luar habitat aslinya.

Fakta Unik Gajah: Mamalia yang Tidak Bisa Melompat?


TELATAHNESIA – Sejak tahun 2017 saya menjadi pengguna perangkat android. Smartphone milik saya tidak secanggih dan sekaliber milik kawan-kawan saya satu perkuliahan. Tapi berungtungnya saya memiliki smartphone merek Smartfren Andromax A. Dulu, saya mengincar smartphone yang satu ini karena harganya murah dan saya kira speknya juga lumayan bagus. Dilengkapi RAM 2 gigabyte dengan processor Snapdragon membuat saya tergiur untuk sesegera mungkin membelinya. 

Alhasil saya jual sepeda, dan ditambah sedikit uang tabungan terbelilah handphone Smartfren Andromax A. Awalnya tidak ada masalah serius pada smartphone yang satu ini, tapi lama-kelamaan menunjukkan sisi lemahnya. Wah, saat tahu seperti itu, saya ingin cepat-cepat ganti smartphone lagi, tapi uangnya belum ada. Jadi saya harus bertahan dengan tetap memakai Andromax A yang sakit-sakitan ini. 

Bagi kalian yang punya budget minim, tapi ingin membeli smartphone, tentu Andromax A akan menggiurkan untuk kalian bawa pulang. Tampilannya yang elegan, speknya yang lumayan, hingga fitur kameranya yang sudah menginjak 5 megapiksel. Harga Smarfren Andromax A dipasaran rata-rata 650-800 ribuan. Saya dulu beli awal 2017 harganya 650 ribuan di Kota Pekalongan. Namun jangan buru-buru tergiur untuk membelinya, karena saya sendiri sudah merasakan kelemahan smartphone yang satu ini. Nah, bagi kalian yang penasaran apa sih yang saya keluhkan dari smartphone murah dengan spek lumayan dan kamera jernih ini? Simak ulasan berikut ini. 

Cepat Panas

Pasti dalam pikiran kalian ponsel yang cepat panas adalah yang bermerek Asus, benar bukan? Kalaupun iya, kalian tak sepenuhnya salah. Namun perlu kalian ketahui kalau sejatinya semua ponsel itu cepat panas loh, paling berbeda beberapa menit saja. Smartfren Andromax A adalah ponsel cepat panas yang pernah saya miliki. Barangkali tingkat kecepatan panasnya bisa melebihi Asus, kerena sejauh ini, teman saya yang memakai Asus pun nyatanya jarang mengeluh soal ponselnya yang cepat panas. 

Baru menggunakannya selama kurang dari 30 menit, ponsel Andromax A saya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda panas. Lewat 30 menit, panasnya mulai memuncak, bahkan ketika saya tempelkan ponsel ke kasur atau ke benda lain, panasnya akan membekas ke benda tersebut. Apalagi kalau penggunaannya dibarengi dengan charging, panasnya semakin cepat. Belum lagi kalau sinyalnya sedang alot, main gim, dan eror, maka panasnya akan semakin bertambah. Saya enggak tahu kenapa hal itu bisa terjadi, yang jelas saat panas mulai melanda, lebih baik saya diamkan. 

Tidak Bisa Buat Telepon

Kelemahan satu ini menurut saya unik dan lucu, karena kok ada ya ponsel enggak bisa buat nelpon? Itu benar-benar terjadi di Andromax A, dan saya sendiri kerap mengalaminya dulu. Ceritanya begini, ketika saya mau menelepon ibu saya menggunakan ponsel Andromax A, awalnya seolah tidak ada persoalan, tapi ketika telepon saya diangkat oleh penerima (red:Ibu), tiba-tiba Andromax A saya mati. Pernah sekali-dua kali justru me-restart sendiri ketika nelpon. Unik bukan?

Terkait masalah ini, saya enggak tahu persisnya seperti apa, kenapa hal ini bisa terjadi. Bahkan sejauh ini saya pun belum tahu cara mengatasinya. Yang pasti, ponsel Andromax A saya masih bisa nelpon walaupun enggak bisa lama-lama, karena ponsel saya tiba-tiba mati ketika sedang asyik nelpon. Nah untuk lebih aman, ketika nelpon temen, adik, pacar saudara, dan lain-lain lebih baik saya gunakan Whatsapp.

Sinyal Tidak Muncul

Saya rasa problem satu ini terletak pada kartu prabayarnya. Tapi menurut saya, ponsel juga berpengaruh, apalagi Andromax A. Pernah suatu ketika, saya menyalakan ponsel dan hampir setengah jam sinyalnya tidak keluar. Entah karena apa, padahal enggak ada pemberitahuan kalau sedang diperbaiki menaranya. Sinyalnya juga masih tidak mau muncul saat di-restart.

Baru setelah restart untuk kedua kalinya sinyal baru muncul, dan terkadang tanda VoLTE khas Smartfren tidak ikutan muncul. Tidak adanya tanda VoLTE pun menambah deretan masalah baru. Setelah dinyalakan, sinyalnya sudah mulai normal, tetapi pertanda VoLTE tidak ada, di situ masalahnya. Kelemahan-kelemahan Andromax A semakin kelihatan.

Lamban

Kalian pasti familiar sama masalah yang satu ini. Nah apalagi saya yang tiap hari memakai Andromax A yang super lemot. Padahal saya tidak memasang aplikasi di ponsel ini terlalu banyak, tapi tetap saja Andromax A terasa lamban. Kelemotan terlihat saat membuka aplikasi seperti Whatsapp. Saya harus berjumpa dulu dengan layar putih sebelum masuk ke laman muka chatting Whatsapp. Sungguh sangat menguras baterai dan membosankan.

Tidak hanya Whatsapp, saya semua aplikasi di Andromax A dibuka akan sangat lamban. Google Chrome pada saat dibuka juga lamban, ketika pencarian pada web tertentu juga menunjukan kelambatan sistem. Apakah ini karena RAM hanya 2 GB? Saya rasa tidak, ketika saya cek pada kapasitas RAM ternyata masih amat longgar, karena yang terisi hanya separuhnya saja. Lantas karena apa? Entahlah, barangkali bawaan ponsel yang enggak bisa bertahan lama. 

Sering Force-Close dan Masuk Ke Lock Sendiri

Tahukan force-close dan layar lock atau kunci? Ponsel Andromax A milik saya kerap melakukan itu, dan ini menjadi kelemahan paling menyebalkan dari ponsel 650 ribu saya. Bagaimana tidak, ketika sedang asyik-asyiknya stalking cewek cakep, eh, tiba-tiba ke keluar sendiri.  Atau ketika lagi mau ngetweet belum selesai tiba-tiba masuk ke layar mode terkunci, nyebelin enggak menurut kalian?

Kalau sedang stalking sih enggak masalah, tapi buat nge-tweet? Waduh, harus mikir lagi tuh, padahal kata-katanya sudah ditransfer dari otak ke tangan, dan tinggal tekan tweet, malah masuk ke lock, capek deh! Kenapa saya bilang itu menyebalkan? Karena kejadian semacam itu berulang-ulang kali terjadi dalam sekali waktu. Saya pun bingung bagaimana cara mengatasi masalah itu. Saya coba searching di profesor Google enggak nemu, malah ketemunya obat peninggi badan, hadeh.

Akhirnya saya coba tuk lepas baterainya, kemudian pasang lagi, dan nyalakan lagi. Kalau masih saja seperti itu, saya lakukan lagi. Capek bukan? Tapi, perlu kalian ketahui baru-baru ini saya coba menduga kenapa ponsel Andromax A saya bisa sering force-close dan masuk menu lock sendiri. Dugaan saya, pertama, karena saya membuka aplikasi secara bersamaan lebih dari dua aplikasi, kedua saya men-charge ponsel lebih dari waktu normal (2-3 jam).  Memang saya kadang kalau charging suka enggak ingat waktu, pokoknya tak tinggal gitu aja.

Itu tadi ulasan singkat, plus sambatan mengenai ponsel Andromax A milik saya. Barangkali kejadian-kejadian di atas hanya dialami oleh saya seorang, artinya belum tentu juga pengguna Andromax A lainnya demikian. Oleh karenanya, kalau kalian, terutama pengguna Andromax A punya cerita lain, sok atuh silakan berbagi aja. Oh ya, kalau mau beli hp saya sarankan buat beli yang bagus aja, tapi kalau lagi bokek ya minimal beli yang minim kelemahan lah, hehe.

Ketahui Dulu Masalah Ini Sebelum Membeli Andromax A


KAJEN/JATENG, TELATAHNESIA - Jajaran Polres Pekalongan berhasil meringkus salah seorang pedagang mi ayam, lantaran dia diduga ikut menjual togel, pada Selasa (3/9) malam sekira pukul 21.00 WIB. 

Pelaku diketahui berinisial RS (67) warga Desa Wiroditan, Kecamatan Bojong, Kabupaten pekalongan. Entah karena himpitan ekonomi atau apa, peIaku yang kesehariannya i sudah berjualan mi ayam, akhirnya demi mendapatkan penghasilan lebih, pelaku menjual togel. Alhasil, RS berhasil diringkus aparat kepolisian. 

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Pekalongan, Iptu Akrom mengatakan, pihaknya telah melakukan penangkapan pada pelaku yang didasari atas informasi dari laporan-laporan yang dikirimkan masyarakat. Dimana masyarakat melaporkan pelaku karena resah dengan aksinya yang terang-terangan menjual dan menjadi pengecer judi togel jenis hongkong. 

"Kami bertindak atas laporan warga, jadi warga itu resah atas ulah pelaku yang demikian," terang Iptu Akrom.

Setelah memperoleh informasi dari warga, aparat kepolisian segara melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sehingga ditemukan ternyata laporan tersebut benar adanya. Saat itu juga aparat kepolisian sigap untuk langsung meringkus pelaku, RS yang tengah melayani transaksi pemasangan judi togel. Berikutnya pelaku diamankan dan digelandang ke Mapolres setempat guna menjalani pemeriksaan. 

Dari tangan pelaku, aparat kepolisian sukses menyita barang bukti berupa uang tunai sejumlah Ro 410.000, dua buah handphone, dan satu buah kartu ATM. Akibat perbuatannya itu, RS terancam hukuman penjara selama-lamanya 10 tahun, dan terjerat pasal berlapis. "Pelaku kami jerat Pasal 303 ayat 1 ke 2e dan ayat 3 Kitab Undang-undang Hukup Pidana (KUHP) Juncto 303 Bis ayat 1 ke 2," pungkas Iptu Akrom.(tn-1)

Polres Pekalongan Ringkus Pedagang Mi Ayam Diduga Menjual Togel


TELATAHNESIA - Sehari setelah Film Gundala rilis pada 29 Agustus 2019 lalu, saya penasaran dan menjajal untuk menonton mahakarya sutradara Joko Anwar itu. Awalnya saya tidak menyangka kalau film ini akan ditonton banyak orang, bahkan ketika memesan tiket melalui jasa pemesanan tiket online pun tak menunjukkan bahwa Gundala waktu itu akan ditonton banyak orang. 

Saya memilih nonton sekira pukul 19.15 WIB. Keyakinan saya terhadap sepinya penonton kala itu terasa sekitar beberapa jam sebelum Gundala tayang. Di aplikasi pemesanan tiket yang saya gunakan, nampak kursi penonton masih banyak yang kosong. Ajaibnya, saat saya datang ke bioskop sudah banyak orang yang mengantre di depan pintu studio. Betul saja, ketika pintu sudah dibuka, penonton pun semakin bertambah.

Seperti biasa, walaupun di tiket tertera waktu tayang adalah pukul 19.15 WIB, namun film baru ditayangkan sekitar pukul 19.25 WIB. Keterlambatan semacam ini sudah sering saya alami. Tampilan pertama dibuka dengan gambar-gambar para tokoh di Jagad Bumilangit yang memang sudah disiapkan Joko Anwar dan kolega. Rasa-rasanya baru opening scene-nya saja justru mengajak saya untuk tidak memerhatikan cerita dari film yang akan tayang: Gundala, melainkan agar saya penasaran pada film-film berikutnya.

Tak masalah, karena barangkali Film Gundala hanya dijadikan sebagai pemantik oleh sutradaranya agar film-film berikutnya laris, dan tidak terputus di tengah jalan. Saya sudah tidak perlu lagi menjelaskan soal film ini yang diadaptasi dari tokoh ciptaan komikus berbakat asal Indonesia, Harya Suryaminata. Namun yang sedikit saya sesalkan adalah Film Gundala sangat membosankan di awal. Joko Anwar nampaknya lengah dan kurang memerhatikan agar pononton bisa terkesan sejak pada adegan pertama.

Konflik yang disajikan di awal pun sangat klise, hampir tak ada bedanya dengan FTV atau sinetron Indonesia. Permasalahan anak yang ditinggal ibunya, setelah ayahnya mati kembali dipilih Joko Anwar untuk menjadi konflik di awal, walau sangat membosankan ketika ditonton. Kendati Joko Anwar berdalih kalau garis cerita sengaja disesuaikan dengan komiknya. Namun konflik demikian sangat klise, apalagi sang sutradara mengulang-ulang beberapa adegan. 

Menariknya dalam adegan pembuka film dengan penonton 821 ribuan sampai saat ini itu adalah bagaimana Joko Anwar berhasil memperlihatkan permasalahan yang relevan terjadi antara buruh dan pemilik pabrik. Sancaka alias Gundala (Abimana Aryasatya) terlahir dari rahim kaum proletar, ayahnya (Rio Dewanto) adalah buruh yang berdemo menuntut keadilan dari bosnya. Ironisnya, ayah Sancaka malah tewas saat demo hasil hasutan seorang karibnya sendiri. 

Maaf jika saya sedikit spoiler pada tulisan ini, tapi percayalah bahwa konflik klise semacam itu sering kita jumpai. Meskipun saya tak jelaskan secara detail bagaimana konfliknya, kalian pasti tahu kelanjutan dari secuplik spoiler tadi. Yang jelas selepas kematian ayahnya, Sancaka ditinggal ibunya dan hidup mandiri. Pertemuan dengan Awang kecil (Fariz Fajar) pun saya rasa sudah terlihat sejak trailer Film Gundala dirilis. Siapa Awang juga sudah jelas dan tidak perlu lagi dijelaskan, bahkan Bumi Langit dan Joko Anwar sudah membocorkan semua tokoh-tokoh yang akan hadir di Jagad Bumi Langit atau di Film Gundala. 

Karena itu pula film ini jadi tak menarik, bagaimana mungkin kita menonton film tapi sudah tahu garis ceritanya, bahkan sampai ke film berikutnya? Bagi para maniak film superhero tentu walaupun sudah dibocorkan para pemain dan tokoh-tokohnya, pasti tetap akan menonton. Beda dengan saya yang baru kali ini mau mengikuti kiprah para superhero Jagad Bumi Langit. Agak aneh memang, saya sendiri sedikit menggelikan ketika menonton, mau keluar tapi sayang tiketnya. Itu menjadi penyesalan saya yang kedua.

Beruntung, Film Gundala tertolong oleh efek suara dan sinematografi yang ciamik namun mengagetkan khas Joko Anwar. Beberapa adegan dan efek suara film ini familiar seperti dalam film ”Pengabdi Setan” yang juga garapan Joko Anwar. Lagu “Kelam Manis” pun kembali diperdendangkan dalam Film Gundala yang berbaur dengan kritik urban, seperti film Joko Anwar sebelumnya, “Pintu Terlarang”. Sinematografi dibalut koreografi khas seni bela dari Indonesia, pencak silat dan ditata secara apik oleh Cecep Arif Rahman.

Pemilihan bang Cecep oleh Joko Anwar sangat tepat untuk menata koreografi. Karena tanpa Cecep Arif Rahman, mungkin adegan berkelahi di film ini tidak jauh berbeda dengan sinetron “Anak Langit”, “Anak Jalanan”, “GGS”, dan lainnya. Oleh karena itu pula, saya tidak nyesel-nyesel amat menonton film ini. Walaupun Joko Anwar tidak begitu detail memperlihatkan adegan perkelahian akibat cutting yang cepat, saya tetap suka adegan action di film ini.

Hampir seluruh adegan perkelahian pada Film Gundala berlatar malam hari. Anggota dewan yang dibunuh pun terjadi pada malam hari. Nampaknya ini erat kaitannya dengan realita di tanah air, terutama di kota besar. Kendati film itu tidak jelas menunjukkan nama kotanya, penonton sudah paham bahwa kejahatan di tanah air sering dilakukan di malam hari bisa terepresentasikan dalam film ini. Sayangnya menjelang berakhir, saya kurang fokus pada adegan penutup, karena kebetulan saat itu saya menahan kencing. 

Film Gundala jelas lebih menjual efek dan sinematografi daripada cerita yang sudah terlanjur bocor sebelum rilis. Yang efeknya bisa membuat penonton bosan. Bagusnya, film ini tak hanya fokus pada kepahlawanan Gundala, tapi sarat akan pesan dan kondisi realita di tanah air. Dari mulai pejabat yang mementingkan diri sendiri, krisis moral, hingga hoaks semuanya disentil oleh Joko Anwar. Dikemas dengan gaya film superhero mirip jagad DC Comic dari Hollywood, “The Dark Knight” membuat film ini layak menjadi pilihan.

Film Gundala: Film yang Menjual Efek dan Sinematografi


PEKALONGAN/JATENG, TELATAHNESIA - Persiku Kudus sukses mempermalukan Persip Pekalongan dalam lanjutan babak 8 besar Liga 3 2019 Zona Jawa Tengah di Stadion Hoegeng, Pekalongan, Minggu (1/9) sore. Macan Muria, julukan Persiku berhasil menjungkalkan Persip dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Persiku dicetak Ahmad Farid Fauzi pada menit ke 47. 

Bagi Persip, kekalahan atas Persiku menjadi catatan buruk setelah Laskar Kalong, julukan Persip Pekalongan, mampu menorehkan rekor delapan kali kemenangan beruntun di babak penyisihan. Tak pelak, hasil negatif Persip membuat 8.500 penonton di Stadion Hoegeng tertunduk lesu. Kendati demikian, justru Laskar Kalong bisa menguasai permainan, bahkan pertahanan Persiku Kudus terus digempur anak asuh Lukas Tumbuan. Namun karena kokohnya pertahanan Macan Muria, serangan-serangan Nurcoyo CS selalu kandas. 

Persip mendapat kesempatan untuk unggul di babak pertama melalui titik putih, akibat salah satunya pemainnya dijatuhkan di kotak penalti. Sayangnya, Rizky Hidayat yang dipercaya sebagai eksekutor gagal mengonversi itu menjadi gol. Tendangannya mentah di tangan kiper Persiku, Aldhila Ray Redondo. Lepas itu Persip masih terus melancarkan serangan ke gawang Persiku, tapi selalu mentah ketika bola memasuki sepertiga lapangan. skor 0-0 bertahan hingga turun minum. 

Awal babak kedua, Persiku mulai menunjukkan tajinya. Lewat skema tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan Persip, bola melambung liar dan pemain Persiku, Farid sukses menyundul bola dan masuk ke gawang Persip, yang sudah tidak dijaga Billy Aguw. Usai gol tadi, tensi permainan meninggi, banyak pelanggaran terjadi. Salah satu pemain Persiku bahkan harus dibawa ambulans akibat mengalami cedera. Namun sampai wasit meniup peluit panjang, Persiku tetap unggul 1-0 atas Persip. 

Pelatih Persiku, Subangkit mengatakan, kemenangan timnya di kandang Persip menjadi modal berharga untuk melakoni laga berikutnya. Ia juga mengaku bangga melihat performa apik anak asuhnya, walau dalam tekanan pendukung tuan rumah. Sementara asisten pelatih Persip, M Ababil dalam jumpa pers menjelaskan bahwa seluruh pemainnya sudah berusaha semaksimal mungkin. "Tapi inilah hasilnya, keberuntungan belum memihak kepada kita," ujarnya. 

Karena kekalahan itu, pihaknya pun segara melakukan evaluasi permainan. Evaluasi ini sangat penting untuk pertandingan berikutnya melawan Boyolali, Rabu (4/9) lusa. "Jelas kami akan lakukan evaluasi, terkait kemungkinan merotasi pemain, kita lihat nanti saja," tukas Ababil.(tn-1)  


Persiku Permalukan Persip Dikandang Sendiri


TELATAHNESIA - Sering mengalami masalah di perut anda? Mengalami masalah di bagian perut kerap dikaitkan dengan kesehatan usus. Banyak sekali obat herbal yang bisa anda gunakan untuk mengatasinya, seperti susu fermentasi. Kebanyakan orang bahkan percaya bahwa buah-buahan seperti pepaya bisa membantu menyehatkan usus. Namun, pernahkah anda berpikiran meminum anggur merah?

Penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Inggris mengungkap bahwa meminum anggur merah baik bagi kesehatan usus. Kok bisa? Penelitian itu menyebut orang yang sesekali meminum anggur merah mengakibatkan mikrobiota yang ada di dalam tubuh orang tersebut lebih beragam daripada mereka yang tidak mengonsumsinya. Departemen Penelitian Kembar dan Epidemologi Genetik di King's College London, Inggris telah mengujinya pada 916 anak perempuan di Inggris, guna menyelediki efek meminum anggur merah. 916 anak perempuan tadi disuguhkan berbagai macam jenis minuman beralkohol−bir, anggur putih, anggur merah, sari buah anggur, dan arwah.

Mikrobioma yang masuk dalam kategori mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur hidup di dalam tubuh. Ketidakseimbangan mikroba baik dan buruk dalam tubuh bisa menimbulkan efek negatif, berupa penambahan berat badan, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan kolesterol naik. Riset yang diterbitkan Gastroenterology itu memperlihatkan pada anak  yang meminum anggur merah tubuhnya akan dihinggapi berbagai macam spesies bakteri, dan menandakan kesehatan usus bagi peminum anggur merah. Sedangkan pada peminum bir atau minuman alkohol lainnya tidak menampilkan hal serupa. 

Meminum anggur merah disinyalir juga mampu merendahkan kadar kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Menurut para peneliti hal itu disebabkan oleh mikrobiota. Penemuan ini sudah dipertimbangkan faktor-faktor lain, seperti usia peserta, berat badan, pola makan, dan status sosial ekonomi. Peneliti pun melihat efek yang sama terjadi pada tiga kelompok di Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda.

Hubungan positif antara  minum anggur merah dan kesehatan usus diduga penyebabnya adalah kandungan polifenol dalam minuman tersebut cukup banyak. Polifenol sendiri merupakan bahan kimia yang sering terdapat pada sayuran dan buah-buahan secara alami. Polifenol mengandung manfaat berfungsi sebagai bahan bakar mikroba dalam sistem tubuh. Penulis pertama, Tim Spector mengatakan, penelitian ini adalah studi terbesar mengekplorasi anggur merah dalam tubuh. 

Peneliti lain, Dr. Caroline Le Roy mengimbau kendati anggur merah bisa bermanfaat untuk usus tidak dianjurkan untuk minum setiap hari, cukup dua minggu sekali untuk merasakan efeknya."Jika anda memilih untuk minuman beralkohol, minumlah anggur merah, karena itu menguntungkan bagi usus anda," katanya dilansir Frence-Presse.(tn-43/Agence Frence-Presse)

Anggur Merah Baik Bagi Kesehatan Usus Anda


Oleh : Muhammad Arsyad*

TELATAHNESIA - Belakangan dunia penyiaran Indonesia kembali disentil. Sejak 9 anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang baru saja disahkan DPR RI berencana ikut mengawasi konten digital dari NetFlix, Facebook, dan Youtube. Dengan begitu, KPI mencoba melebarkan sayap pengawasannya tidak hanya untuk televisi dan radio, melainkan juga konten digital. Namun rencana tersebut melenceng dari UU Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran.

UU Nomor 32 Pasal 7 Tahun 2002 jelas menyebut bahwa KPI adalah lembaga negara yang bersifat independen mengatur hal-hal mengenai penyiaran. Sebelumnya juga disebutkan bahwa penyiaran yang dimaksud adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancar, seperti transmisi di darat, laut, dengan menggunakan spektrum frekuensi radio ataupun kabel. Melalui pengertian tersebut, penyiaran merujuk pada dua perangkat siar, yaitu televisi dan radio. Sedangkan NetFlix, Facebook, dan Youtube berada pada jaringan internet, kendati fungsinya mirip. 

Bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan NetFlix harus berlangganan terlebih dahulu alias berbayar. Youtube dan Facebook berbeda, kita bisa menikmati kedua layanan tersebut tanpa harus membayar. Namun keduanya bukan penyedia konten, melainkan wadah. Dengan membuat akun secara gratis kita bisa berselancar di linimasa Facebook, bahkan bisa mengirimkan pelbagai konten ke dalamnya. Youtube pun demikian, tetapi untuk streaming video kita tidak membutuhkan akun, berbeda konteksnya jika ingin mengunggah video. Lalu, kenapa KPI masih ingin awasi konten digital di atas?

KPI berdalih bahwa konten digital telah menggunakan ranah publik, dan mereka mengklaim ini sudah menjadi tanggung jawabnya. Ini keliru, karena baik NetFlix, Youtube, maupun Facebook tidak memakai frekuensi sebagaimana yang dijelaskan dalam UU Penyiaran. Meski publik memakai ketiganya, tapi tetap tidaka bisa disamakan dengan televisi dan radio. Apalagi sifat konten digital adalah bebas, semua orang bisa melihat ataupun mengunggah konten di dalamnya. Berbeda dengan radio dan televisi yang memerlukan tahapan-tahapan sebelum konten itu tersajikan, biasanya berkaitan dengan lembaga penyiaran tertentu.  

Regulasi Tumpang Tindih

Keinginan KPI untuk mengawasi konten Netflix, Facebook, dan Youtube selain tidak relevan dengan UU Penyiaran, juga menimbulkan tumpang tindih di sisi regulasi. Karena sebelumnya, konten digital sudah diawasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Tumpang tindih regulasi ini bisa memantik permasalahan baru. Regulasi yang tumpang tindih akan mempengaruhi kinerja dari keduanya, baik KPI maupun Kemenkominfo. Padahal Sekretaris Kabinet Pramono Anung sendiri mengatakan Indonesia mengalami obesitas regulasi (detiknews.com, 28/11/2018).

Dikatakan Pramono Anung, obesitas regulasi di Indonesia cenderung tumpang tindih, sehingga menciptakan berbagai persoalan. Ia mencontohkan, penyusunan RUU di Indonesia dilakukan melalui banyak pintu, dampaknya memperlambat sinkronisasi. Pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya untuk menata agar regulasi di Indonesia tak lagi gemuk. Namun pada kenyataannya, langkah tersebut belum bisa mengatasi persoalan regulasi yang semakin kompleks.

Hasrat KPI untuk merevisi UU Penyiaran jelas akan memperburuk regulasi di Indonesia. Selain tumpang tindih, regulasi tentang penyiaran dan konten digital semakin tidak tertata. Ditambah KPI harus mengubah definisi penyiaran dalam UU Penyiaran, dan Kemenkominfo juga wajib merevisi makna informasi dan transaksi elektronik dalam UU ITE. Ini sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Kinerja Buruk KPI  

Protes khalayak terkait rencana KPI mengawasi konten digital juga disebabkan karena KPI dianggap belum baik dalam menangani masalah penyiaran. Tengok saja acara yang tiap hari tersaji di layar televisi kita. Dari mulai sinetron yang mengabaikan rasional, acara komedi yang sarat unsur penghinaan dan pelecehan, serta konten berita bernuansa politis, semua hilir mudik di layar kaca. Belum lagi masifnya iklan yang sering abai terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Semua itu kerap luput dalam pengawasan KPI.

Kita tahu komisioner KPI dipilih oleh DPR, alhasil membuat kinerja KPI rentan disusupi kepentingan politis. Tentu dalam hal ini DPR mudah sekali untuk ikut andil dalam ekosistem kerja di KPI sendiri. Terbukti pada pemilihan komisioner KPI kemarin.  Ada 9 komisioner KPI yang terpilih dan diangkat oleh DPR, tetapi pemilihan tersebut bermasalah.
Ombudsman RI melalui website resminya, ombudsman.go.id menilai ada dugaan maladministrasi pada pemilihan komisioner KPI. Dalam laporan ombudsman, pemilihan 9 komisioner KPI yang dilakukan DPR diduga cacat prosedur. Artinya sebelum ditetapkan 9 komisioner, banyak calon yang dinilai tidak memenuhi klasifikasi bisa lolos seleksi administratif. Ironisnya permasalahan ini bukan pertama kali terjadi.

Tahun 2014 pemilihan komisoner KPI juga bermasalah. Tempo pernah membuat laporan investigasi berjudul “Seleksi Serampangan Punggawa Penyiaran” tahun 2014. Laporan itu menulis kecacatan prosedur pemilihan sudah pernah terjadi lima tahun lalu. Sebelum 2019 banyak komisioner yang lolos administrasi, meski tidak memiliki track record baik di bidang penyiaran. Peneliti Remotivi, Fariz Dzaki mencontohkan diantaranya Susaningtyas Kertopati, politisi Hanura yang dekat dengan  MNC Grup, dan Agus Gumiwan Kartasasmita dari Partai Golkar yang berafiliasi dengan Bakrie Grup pemilik ANTV dan TVOne.

Pengawasan terhadap konten penyiaran (televisi dan radio) yang dilakukan KPI masih lemah, bahkan cenderung populis. Maknanya, KPI akan bertindak bergantung pada seberapa viral kasusnya. Saat terjadi kasus di dunia penyiaran, KPI lebih sering menggunakan pendekatan persuasif lewat teguran-teguran yang sifatnya lunak terhadap para pelanggar. Jarang kita melihat KPI melakukan tindakan preventif dan teguran yang sifatnya lebih tegas. Kinerja KPI ini mirip seperti petugas fogging.

Walau bagaimana, kita tetap harus menghormati dan mengapresiasi terobosan KPI untuk mengawasi konten NetFlix, Youtube, dan Facebook. Sewajarnya kita juga perlu mendukung rencana tersebut, asalkan kebijakan itu tidak memunculkan masalah baru. Namun yang terjadi adalah, belum juga kebijakan tersebut diketok palu, pelbagai persoalan malah muncul di hadapan kita. Tumpang tindih regulasi dan prestasi buruk KPI menjadi dua masalah yang muncul di muka, dan bisa saja menciptakan deretan masalah-masalah berikutnya. KPI semestinya sadar kalau rencana mereka mengawasi konten digital sangat berisiko dan tidak pantas.

*) Penulis adalah mahasiswa IAIN Pekalongan.

Pantaskah KPI Awasi Konten Digital?